Absolutely. But it's not truly Indonesian politics unless Trump ends up Biden's Secretary of Defense https://t.co/cVVTEtQCQ9
— Ross Tapsell (@RossTapsell) November 4, 2020
"Tapi Biden tidak akan menyentuh rekor suara terbanyak dalam pemilihan presiden sedunia, yang diraih oleh Presiden Jokowi di Indonesia tahun lalu: 85.607.362," kata Connelly dalam twitnya.
Sementara, Kelli Swazey seorang antropolog budaya yang pernah melakukan penelitian tentang masyarakat dan budaya Indonesia mengatakan pidato Trump mirip Prabowo.
“Hal-hal yang tidak pernah terpikir akan saya katakan tentang #pemiluAS: petahana telah mengambil pidatonya dari #Prabowo pada Pemilu 2019 di #Indonesia #dejavu.”
Pengajar di Pusat Studi Keagamaan dan Lintas Budaya (CRCS) di Universitas Gajah Mada ini mengatakan, “Beruntung dalam kasus Indonesia, masyarakat & lembaga pemerintah mampu secara demokratis membantah tingkat akurasi klaim Prabowo (bocoran, dia tidak menang)."
"Apa tanggapan Amerika terhadap Trump yang mengklaim menang sebelum proses pemungutan suara selesai?,” tambahnya.
Sebagaimana diketahui, Presiden Donald Trump sempat mengklaim dirinya telah memenangkan pemilihan presiden AS 2020, meskipun penghitungan suara belum selesai.
Trump pun mengatakan dia akan pergi ke Mahkamah Agung untuk menghentikan penghitungan surat suara via pos yang masih belum selesai. Trump tanpa dasar mengklaim telah terjadi penipuan.
"Ini penipuan terhadap publik Amerika. Ini memalukan negara kita," kata Trump dalam pidatonya di Gedung Putih seperti dilansir AFP, Rabu (4/11/2020).
Klaim Trump mengingatkan publik pada kondisi politik Indonesia di pilpres 2019. Saat itu, calon presiden Prabowo Subianto mengklaim bahwa dirinya memenangkan pilpres, meskipun beberapa lembaga hitung cepat justru menampilkan kemenangan Jokowi.
Prabowo dan pendukungnya menuding ada kecurangan dalam pilpres dan melayangkan gugatan ke Mahkamah Konstitusi.
Namun gugatan Prabowo kalah. Kendati demikian, Prabowo akhirnya ditunjuk oleh Jokowi sebagai Menteri Pertahanan. (Kompas)